Friday, August 31, 2012

Sajak Merdeka.


(Jika raya sinonim dengan lagu, merdeka sinonim dengan sajak. Aku tak paham sejak bila merdeka sinonim dengan mat rempit dan cerita hantu di tv)


Merdeka.
Dipetik daripada seorang pakcik yang bersajak di Kuantan.



Freemason,

Mengapakah engkau ada?

Freemason,

Mengapakah engkau segi tiga?

Hidup ibarat lilin.

Eh silap, itu guru.

Guru ibarat lilin, menerangi pemuda pemudi pasca merdeka.

Pemuda pemudi pasca merdeka ibarat apa?

Mereka bermain gadget, sampai lupa gadget itu freemason.

Mereka hanya tahu tentang segi tiga, dan sedikit sebanyak angka sembilan dan sebelas.

Merdekakah kita?

Kita memang merdeka, tapi merdekakah kita?

Terlalu subjektif bukan?

Perkataan subjektif ini hebat, kalau tidak takkan lah ada tv show bertajuk , “vokal bukan sekadar rupa”?

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka!

Hari ini kita sambut merdeka, tahun depan pada hari ini kita sambut jua.

Dan ingatlah, jangan berbicara tentang dunia jika tidak berbicara tentang korupsi.

Dan jangan berbicara tentang kehidupan selepas dunia jika korupsi itu kita pegang.

Dan benarlah kata-kata Haron Nizam.

“ U can love your country without loving your government”.

Salam kemerdekaan.

No comments: